Baru nyadar, 2 minggu ini aku akan berhenti memikirkan : hari ini makan apa, ke kantor naek apa, di kantor dapet tugas apa, pulang kantor jam berapa. Waw..Senangnya jadi PNS, belajar dan dibayar...Alhamdulillah...^^
Dan ternyata status itu mengundang teman lamaku berkomentar : Dulu aku pengen daftar pns,kata kamu ga usah.kata kamu masih muda,tar kaget.tapi ternyata kamu sekarang jadi pns :(
Terhenyak membacanya...
*merasa bertanggung jawab tepatnya*
Jadi ingin berbagi sedikit tentang pilihanku ini. Karena sejujurnya munculnya status itu tidak semudah bagaimana kalimat itu terlihat secara kasat mata. Dan sampai sekarang pendapatku masih sama. Menyarankan untuk mencoba swasta dulu sebelum PNS dengan pertimbangan:
- PNS adalah sebuah pekerjaan yang permanen. Sekali masuk, perlu berpikir ribuan kali jika ingin keluar, karena kalo udah keluar gag bisa masuk lagi. Makanya ada baiknya icip kanan kiri dulu dan cari mana yang paling enak.
- Gaji PNS yang kecil. Golongan IIIa = Lulusan S1 = 1,7 jt.
*try to mention it clearly to be considered:P. Jadi kalo kerja di swasta dulu paling nggak bisa icip-icip gaji gede^^
Tapi ternyata...9 bulan setelah lulus kuliah dan setelah 2 kali mencicipi pekerjaan semi swasta, aku keterima jadi PNS. Awalnya, bukannya happy, berbunga-bunga, loncat kegirangan, atau ekspresi senang lainnya yang keluar. Aku justru hanya memandang layar monitor berisi pengumuman itu dan terpaku dengan jutaan bayangan...pekerjaan permanen, statis, jam kerja gag fix, lembur tanpa uang lembur, dan penyusutan gaji:P
Walau pada akhirnya inilah yang kupilih, mulai Desember 2009.
Dalam proses ini aku terus mencari-cari jawaban, apakah memang ini jalanku ?
Sampai pada titik aku menemukan jawaban bahwa Tuhan tidak pernah berhenti memberikan bukti bahwa rencana-Nya lah yang terbaik.
So buat teman lamaku, dan mungkin teman-teman lain yang sedang bingung memilih, mungkin beberapa alasan pribadiku dibawah ini dapat membantu memberikan pertimbangan dalam memilih langkah untuk masa depan (*maaf kalo sangat subyektif :P) :
- Aku perempuan
Aku menganggap pns adalah pekerjaan yang ’aman’ bagi perempuan. Dari segi penghasilan (yang masih bisa dibackup sama suami :P), jam kerja, dan stabilitas pekerjaan. Tingkat flexibilitas PNS juga tinggi *bisa diartikan banyak hal*. Kalo buat laki-laki ? Cukup aman juga kok. Tapi semua tetap tergantung bagaimana kita berprestasi dan membawa diri. - PNS bukan pekerjaan statis
Mitos ’PNS nganggur’, masih berlaku kok. Tapi semua itu sangat tergantung pada bagaimana kita ingin memaknai pekerjaan dan diri kita. Mau nganggur boleh, mau kerja, banyak yang bisa dikerjakan. Masalah negara numpuk gag karuan, harusnya gag mungkin PNS nganggur kan ? - Siap ditempatkan dimana saja
Ini yang bikin keder. Kalimat-Yang-Harus-Ditandatangani-Dengan-Materai ini cukup bikin khawatir. Tapi lagi-lagi karena aku perempuan, alasan ’ikut suami’ akan mungkin dipertimbangkan. Buat yang sangat tidak siap ditempatkan dimana saja, aku tidak menyarankan untuk masuk kementerian P* ini yang cabangnya ada diseluruh Indonesia. Tapi buat yang siap mengabdi untuk masyarakat dimanapun mereka berada, tempat ini ladang amalnya. - Hak dan fasilitas PNS
Hak dan fasilitas yang akan diterima seorang PNS cukup menenangkan hati. Mulai dari asuransi kesehatan, cuti, beberapa jenis tunjangan sampai uang pensiun. - Ini semua tentang Pengabdian
Dannnn...... inilah pointnya. Pengabdian.
Mind set ini musti dibangun dari awal, dan diingatkan setiap saat untuk mengurangi keluhan-keluhan yang (sangat) mungkin datang kemudian. PNS adalah tentang bagaimana kita mengabdikan diri kita untuk melayani masyarakat.
Fiuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh.........*lap keringet*
Yah...dimanapun kita berada yang penting kerja keras dan ikhlas. Sisanya, porsinya yang Maha Memberi dan Menganugerahi. Aku percaya bahwa tiap peran sudah ditentukan, dan lagi-lagi tinggal bagaimana kita memaknai peran itu.
Semangat-semangatt...tentukan pilihan kalian...*Choky Sitohang mode On*
Dedicated to my Friend, David Tanama