Aku sedang berada dalam perjalanan ke kotaku tercinta, Jogja, dengan kereta. Pemandangan diluar jarang aku temui. Biasanya aku pulang menggunakan kereta malam dengan pemandangan minimalis, hanya penjaja makanan yang datang silih berganti. Atau jika beruntung aku pulang dengan pesawat, itu juga kalau dalam rangka dinas kantor, dengan pemandangan awan putih di kanan kiri. Pemandangan baru mulai menarik ketika take off atau landing. Tapi sekarang aku pulang dengan KA pagi, dengan pemandangan yang sempurna!
Dan semua ini membuatku terhenyak dan berfikir bahwa entah ini sudah kepulanganku yang keberapa kalinya ke Jogja, yang tanpa kurencanakan sama sekali.
Aku termasuk orang yang paling menunggu saat bisa pulang kampung. Biasanya aku pulang ketika longweekend, libur 3 hari atau lebih. Ketika aku sudah kembali ke Jakarta, aku langsung melihat kalender lagi, supaya tahu kapan aku bisa pulang lagi. Dan itu yang membuatku semangat. Karena ada yang aku tunggu, saat pulang kampung dan bertemu keluarga. Orang-orang kantor juga sudah terbiasa dengan pemandangan itu, saat aku mulai sibuk bersaing dengan para pemudik lain untuk berlomba-lomba hunting tiket. Sampai-sampai aku sudah punya calo langganan. Apapun, asal aku bisa pulang.
Itu semua terjadi di tahun 2009-2010 yang lalu, rata-rata aku bisa pulang kampung 2 bulan sekali. Semua lancar, sampai saat ketika aku melihat kalender tahun 2011. Dan menyadari bahwa disana hanya sedikit sekali tanggal merah yang bisa buat PULANG KAMPUNG!. Lemaslah aku. Baiklah, tinggal mengandalkan libur lebaran dan jatah cuti yang aku punya 12 hari, potong cuti bersama.
Tapi ternyata, aku pun hanya bisa bersyukur dan bersyukur ketika tiba-tiba pemerintah mengeluarkan liburan cuti bersama dadakan 2 kali (yang sempat dihujat massa itu), atau ketika atasan memasukkanku dalam tim penyusun Raperpres KSN TN Gunung Merapi yang bisa membuatku bolak-balik ke Jogja dalam rangka rapat plus pulang kampung, atau seperti sekarang, aku pulang dalam rangka Sosialisasi Nasional Penataan Ruang ke SMA-SMA di pulau Jawa-Bali, dan lagi-lagi aku dapat jatah di Jogja. Yup, Siapa sangka aku bisa pulang 3 kali dalam 1 bulan, kalau bukan Tuhan ?
Ya, Rencanaku, tidak ada hebatnya sama sekali dibanding rencana-Nya.
Kembali aku palingkan pandangan ke jendela,...
Mari nikmati saja perjalanan kita, mungkin kadang berbatu, berkelok, becek, banjir, dan jangan lupa bersyukur ketika sedang melewati jalanan yang mulus dan lancar......semoga indah pada waktunya.........:)
Pemandangan perjalanan kali ini, 170911