Senin, 22 Desember 2014

MASTERPIECE

Halo!

Saya nyaris tanpa prestasi menulis di blog di tahun 2014 ini. Tapi tanpa prestasi menulis di blog bukan berarti tahun ini tidak ada cerita yang menarik. Justru. Tahun ini terlalu menarik. Kalau kata Dewi Lestari dalam Supernovanya….Turbulensi. Mungkin nggak seheboh gimana duet Reuben dan pasangannya membuat masterpiecenya. Tapi aku punya masterpiece sendiri tahun ini. 

Ada sebuah konsep yang sangat relative dalam hidup tentang pencapaian yang terkadang harus digeneralisakan untuk setiap manusia, yang pada faktanya sangat berbeda untuk masing-masing individu. Saya sebut ini sebagai konsep ‘naik kelas’. Setiap individu pasti punya indicator masing-masing untuk bisa menyebut dirinya naik kelas, pun setiap individu juga telah disiapkan sang Sutradara untuk naik kelas pada waktunya masing-masing. Kapan saya merasa naik kelas? Ya ketika saya berhasil menyelesaikan ujian (tentunya dengan indicator kelulusan yang saya tetapkan sendiri :D). Dan kebetulan tahun ini ujiannya banyak, termasuk ujian gagal menikah di tanggal cantik 14 Februari 2014 (14.02.14) yang bertepatan dengan hari jadi saya ke 28 tahun (14x2). Hahaha…*pukpuk


Tapi ternyata itu nggak ada apa-apanya dibanding semua anugrah Tuhan yang dikasih tahun ini. Saya percaya bahwa rentetan doa ini sedang Dia jawab satu persatu, dan ternyata disinilah nikmatnya, mensyukuri hasil ujian yang udah keluar satu persatu. Sebagian udah Lulus, begitu kataNya :)


#1. Bulan madu dengan ‘rumah’ baru

Awal tahun ini, Bulan Januari 2014, serah terima kepemilikan property pertama saya. Proses ini memberikan saya cukup banyak pengalaman yang sangat berarti. Tentang memilih jenis property yang akan dibeli, preferensi lokasi, skema pembiayaan, strategi pembayaran,  memilih perusahaan furnish, membuat desain furnish, memilih material, sampai akhirnya bulan Agustus 2014 saya bisa resmi tinggal disini, dengan jarak ke kantor 15-20 menit saja. Serasa surga di Ibu Kota. 

Tentang furnishing apartemen, saya pikir ini adalah tahap yang paling menyenangkan dan full of fun. Tapi ternyata, stressful juga lho. Misalnya milih kombinasi jenis wallpaper, jenis parquet atau dinding mozaik di dapur. Jangan terlalu pasrah sama perusahaan furnishnya, karena kadang mereka nggak punya stok warna yang kita mau dan kita harus cari warna nya ditempat lain. Terkadang juga, background para furnisher itu adalah murni praktisi, bukan arsitek atau desain interior, jadi masukan untuk desain dan warna kadang terbatas. Usulan sedikit buat temen-temen yang mau furnish, ada baiknya minta masukan dari temen-temen arsitek atau desain interior. Di beberapa situs seperti groupon juga sekarang ada voucher desain interior yang murah meriah yang bisa sangat membantu, karena banyak perusahaan furnish yang tidak membuatkan desain 3D nya. Jadi nanti ketika mau furnish udah tinggal pilih materialnya aja. 









#2. Sekolah lagi
Setelah 2 tahun berjibaku mencari beasiswa, di awal bulan Februari 2014 berita bahagia itu tiba.  Akhirnya saya mendapat beasiswa dari Pemerintah Australia. Alhamdulillah semua kegagalan apply beasiswa-beasiswa sebelumnya jadi nggak ada rasanya :D. Tapi sepertinya memang konsepnya seperti itu. There are a lot of Ups and Downs in people life. But there will be a rainbow after rain. And when it comes, you’ll forget how heavy was the rain. Sesedih-sedihnya hati, dia pasti akan sembuh. Dan ketika udah sembuh bahkan kita nggak inget lagi rasa sakitnya, bekasnya udah nggak ada. 


Kembali lagi, tentang beasiswa. Ternyata di beberapa teman, beasiswa ini terkenal cukup ‘menantang’ untuk didapatkan. Ada yang beruntung sekali apply langsung dapat, ada juga yang beberapa kali apply tidak juga lolos. Diterima beasiswa ini juga bukan berarti perjuangan sudah berakhir. Karena syarat universitas di Australia lebih tinggi daripada syarat beasiswanya. Jadi kita harus berjuang lagi untuk dapat memenuhi syarat Uni. Disinilah turbulensi dimulai. Dari mulai belajar menulis essay yang sangat berbeda dengan pola menulis orang Indonesia pada umumnya, belajar IELTS, belajar cross culture, belajar bertemu orang-orang baru dan berbeda, juga belajar menerima ketidakberhasilan dan kehilangan. Yang saya pelajari ialah, kadang Tuhan tidak ingin melihat hati kita terlalu melangit. Maka itu dia membuat ‘liku’ agar kita tetap kembali dan meminta kepadaNya. 




# 3. Presiden akhirnya tanda tangan!
Nah ini kelegaan berikutnya, penantian panjang setelah 3,5 tahun terlibat dalam proses penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Taman Nasional Gunung Merapi, akhirnya draft ini berhasil legal diakhir masa tugas Presiden SBY dengan Nomor 70 Tahun 2014 (I love the Number!). Lega banget!. Inget gimana stressnya setiap kali pembahasan di Kementerian Hukum dan HAM dan dilanjutkan pembahasan di Sekretariat Kabinet. Tapi akhirnya saya menyadari bahwa yang terpenting dalam penyelesaian sebuah project itu kemauan dan komunikasi. Kemauan untuk sama-sama menyelesaikan tugas dengan niat baik. Dan menjalin komunikasi sebaik-baiknya dengan semua pihak terkait. Banyak project yang terbengkelai hanya karena merasa menemui jalan buntu, merasa sudah tidak diperlukan, atau terkendala dengan masalah komunikasi. Padahal semua itu terkait dengan manusia juga, selama komunikasi jalan, harusnya masalah bisa terselesaikan. Semoga tidak terlalu naif :)


Ketiga point diatas adalah (yang menurut saya) masterpiece saya tahun ini. Seperti yang saya bagi diawal tulisan bahwa setiap manusia punya kriteria naik kelas masing-masing di waktunya masing-masing. Saya kagum dengan sebagian teman saya yang sudah menikah dan berhasil melahirkan anak. Itu capaian yang luar biasa. Tapi karena setiap orang punya capaian masing-masing, maka lets define your masterpiece by yourself karena tidak ada angka yang sama, tidak ada indicator yang sama. Just be proud of your achievement, no matter how small is it. It’s your Masterpiece. 

4 komentar:

  1. Ai... selamat untuk setiap hal yang terukir di tahun ini. Aku senang baca tulisan ini. Perjuanganmu masih akan terus berlanjut di Brisbane loh... :D Nikmati prosesnya nanti di sana ya.... mari saling mendoakan. =D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih fikriii.....mari saling mendoakan :)

      Hapus
  2. mbak ai, sukses yaa sekolahnya ^^ xoxo

    BalasHapus